Oleh: Mohammad Jailani Muhammad Musni, Lc., M.A.
(Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab STAI Al hidayah Tasikmalaya).

Di era pemerintahan presiden Probowo Subianto ini, tim Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) saat ini sedang menggodok kurikulum baru untuk sekolah unggulan bertarap internasional di Indonesia, dalam wawancaranya bapak Satriyo Soemantri Brodjonegoro, menteri pendidikan tinggi sains dan teknologi mengatakan sekolah ini akan didirikan di beberapa provinsi di Indonesia, dengan sistem  belajar imersi bahasa asing dan berasrama, diantara tujuannyanya adalah untuk mengakselerasi ketertinggalan kita selama ini, dan memberi peluang terhadap putra-putri bangsa yang memiliki talenta tetapi tidak memiliki kemampuan finansial untuk mengembangkan diri, maka sekolah pemerintah ini akan memfasilitasi dan membantu mereka dalam mengembangkan potensi tersebut sampai ke jenjang pendidikan tinggi di luar negeri dengan full beasiswa, harapannya mereka nanti setelah belajar di luar negeri dan mendapatkan sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan modern di luar negeri tersebut, mereka pulang ke tanah air dan mengajarkan ilmu mereka di Indonesia, berpartisipasi memajukan tanah air tercinta.

Seperti apa sekolah bertarap internasional yg akan didirikan ini? Seperti apa kurikulumnya? Dan seperti apa kualifikasi tenaga pengajarnya? Saat ini belum kita ketahui dengan pasti karena sedang digodok oleh tim ahli, tetapi dalam makalah ini kita akan mencoba mencari tahu sekolah-sekolah yang bertarap internasional di Indonesia. Ternyata di kota-kota besar di Indonesia sudah ada dan sudah lama didirikan sekolah yang dimaksud, yang lebih dikenal dengan istilah sekolah Imersi bahasa asing (Inggris, Arab, Mandarin). Apa dan bagaimana sekolah berbasis imersi bahasa itu? Awal mula dan dimana pertama dibuat? Keunggulan dan kekurangannya? Untuk itu makalah ini ditulis.

 

Apa itu Sekolah Imersi Bahasa?

Sekolah Imersi bahasa adalah sekolah dengan sistem belajar menggunakan bahasa sasaran (bahasa asing) sebagai bahasa pengantar, belajar dan mengajar dengan pendekatan imersi bahasa ini memungkinkan semua peserta didik menyelam atau mencebur ke dalam bahasa asing yang ia pelajari itu, tujuannya adalah meningkatkan secara signifikan penguasaan bahasa asing yang dipelajari dan membentuk lingkungan yang kondusif dalam mengembangkan bahasa sasaran (bahasa asing) sebagai alat untuk menguasai ilmu pengetahuan.

Penggagas imersi bahasa berkeyakinan bahwa pembelajaran bahasa terjadi secara alami ketika pelajar berinteraksi secara terus-menerus dengan bahasa dalam konteks kehidupan nyata, bukan hanya berfokus pada kaidah atau terjemahan. Metode ini mirip dengan cara anak-anak belajar bahasa ibu mereka, di mana mereka terpapar bahasa secara intensif dalam lingkungan alami mereka.

 

Kapan Sekolah Imersi Bahasa ini Berdiri?

Pembelajaran dengan pendekatan imersi bahasa ini dimulai pada pertengahan abad ke-20, tepatnya pada tahun 1960-an, ketika muncul perhatian untuk mencari cara alternatif dalam pengajaran bahasa asing, terutama setelah kegagalan metode tradisional yang berfokus pada kaidah dan kosakata secara terpisah. Digagas oleh seorang ahli bahasa Amerika Frank C. Carroll, yang pertama kali mengusulkan penggunaan bahasa dalam pembelajaran bahasa. Ia juga memberikan dampak besar dalam penerapan metode ini di sekolah-sekolah Kanada, terutama di wilayah yang berbahasa Prancis.

Penerapan metode penggunaan bahasa paling menonjol di Kanada, di mana sekolah-sekolah Kanada mulai menerapkan metode ini dalam pengajaran bahasa Prancis sebagai bahasa kedua bagi penutur bahasa Inggris.

Mengajarkan bahasa dengan metode ini adalah mengajarkan bahasa dalam konteks alaminya, yang mencakup:

  1. Mendengarkan dan berinteraksi setiap hari: Menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan pelajar menggunakan bahasa secara langsung dalam situasi nyata.
  2. Berinteraksi dengan penutur asli: Mendorong pelajar untuk terus berkomunikasi dengan penutur asli bahasa sasaran.
  3. Menghindari Terjemahan: Menggunakan media visual dan praktis sebagai pengganti terjemahan langsung untuk memahami makna kata.

 

Pendapat Ahli Terhadap Belajar dengan Imersi Bahasa :

Banyak ahli pendidikan berpendapat bahwa belajar dengan imersi Bahasa ini bagus dan efektif dalam mempercepat penguasaan bahasa karena menciptakan lingkungan yang kaya akan input bahasa dan mendorong pelajar untuk menggunakan bahasa secara alami. Mereka juga mengatakan bahwa metode ini mempercepat pemahaman dan penguasaan kaidah serta kosakata.

Kendati banyak yang mendukung imersi bahasa di atas, ada juga yang mengkritiknya dengan alasan bahwa metode ini sulit bagi pemula yang tidak memiliki dasar bahasa yang kuat. Selain itu, ada beberapa pelajar dapat merasa frustrasi karena kesulitan berkomunikasi pada tahap awal atau merasa terisolasi secara linguistik.

Di antara kelebihannya adalah:

  1. Mendorong Komunikasi Alami: Memberi kesempatan bagi pelajar untuk berinteraksi dengan penutur bahasa, sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Mengembangkan Keterampilan Lisan: Secara signifikan meningkatkan keterampilan mendengarkan dan berbicara.
  3. Pembelajaran dalam Konteks nyata: Meningkatkan kemampuan pelajar untuk memahami dan menggunakan bahasa dalam situasi praktis.

Kekurangannya antara lain adalah:

  1. Tantangan bagi Pemula: Metode ini dapat membuat pelajar pemula merasa frustrasi karena tidak memiliki dasar bahasa yang cukup.
  2. Tidak Ada Penjelasan Aturan yang Jelas: Beberapa pelajar mungkin merasa kesulitan untuk mempelajari aturan bahasa secara akademis karena metode ini lebih menekankan pada pembelajaran praktis.
  3. Kebingungan atau Kekacauan: Beberapa pelajar mungkin merasa bingung atau tertekan jika tidak ada dukungan yang cukup untuk membimbing mereka dalam pembelajaran yang terstruktur.

Secara keseluruhan, penggunaan bahasa adalah salah satu metode yang efektif dalam pembelajaran bahasa jika diterapkan dengan benar dan didukung oleh bantuan yang sesuai bagi pelajar. Di samping kelemahan yang terkait dengan pelajar, juga dari segi pembiayaannya yang relatif lebih mahal dibanding dengan sekolah-sekolah regular lainnya yang non imersi bahasa, terutama sekali sekolah bertarap internasional seperti Internasional School of Jakarta (ISJ) Rp. 466.090.000 / tahun, belum termasuk seragam, meskipun demikian, ada juga yang murah dan terjangkau oleh rakyat Indonesia yang taraf ekonominya menengah kebawah, bahkan ada yang gratis dan bahkan dapat uang saku perbulannya, yaitu LIPIA milik Arab Saudi di Indonesia (pendidikan agama islam), tetapi masuknya juga susah karena di samping pesaingnya banyak juga standar penerimaannya sangat tinggi.

 

Kurikulum Sekolah Imersi Bahasa

Kurikulum di sekolah yang menggunakan metode penggunaan bahasa: Saat menerapkan metode penggunaan bahasa di sekolah, fokus utama adalah menciptakan lingkungan pembelajaran di mana semua mata pelajaran diajarkan dalam bahasa asing yang menjadi sasaran (misalnya, di Kanada, mata pelajaran seperti matematika dan sains diajarkan dalam bahasa Prancis untuk pelajar yang berbahasa Inggris). Tujuannya adalah menjadikan bahasa asing bagian dari kehidupan sehari-hari pelajar, bukan hanya sebagai mata pelajaran yang terpisah.

Di Indonesia sekolah dengan penggunaan bahasa Arab sebagai pengantar dalam mengajarkan ilmu-ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmu islam, seperti yang dilakukan di sekolah-sekolah tingkat pesantren:  Gontor dan pesantren binaan alumninya, pesantren Assyifa Sagalaherang Subang, Internasional School of Jakarta (ISJ), Sekolah Pelita Hahapan (SPH) Tangerang, pada tingkat sekolah tinggi: STAI Al Hidayah Tasikmalaya pada prodi Pendidikan Bahasa Arab, STIBA Arrayah Sukabumi dan STIBA Makassar, Lembaga Bahasa dan Studi Islam (kerjasama ormas Mumammadiyah dan Persatuan Islam dengan Yayasan Muslim Asia yang tersebar 20 lembaga di Indonesia, seperti: Ma’had Albirr  Makasar, Ma’had Ustaman bin Affan Jakarta, Ma’had Umar bin Khathab  Surabaya, dan Ma’had Al Imarot  Bandung), LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Bahasa Arab) sekolah tinggi yang didirikan oleh Arab Saudi di Indonesia, Studi Islam di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat (kerjasama dengan universitas al azhar Mesir),  dsb.

Ciri-ciri Utama dari kurikulum ini meliputi:

  1. Pembelajaran dalam Konteks: Alih-alih mengajarkan aturan dan kosakata secara terpisah, bahasa diajarkan melalui tema-tema yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari seperti olahraga, sains, sejarah, dan seni.
  2. Aktivitas Praktis. Kurikulum mencakup tugas dan kegiatan pembelajaran yang memerlukan penggunaan bahasa sasaran, seperti drama, perjalanan lapangan, proyek kelompok, dan aktivitas interaktif.
  3. Fokus pada Empat Keterampilan: Kurikulum mencakup pelatihan dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis melalui materi bahasa yang beragam seperti film, lagu, artikel, dan buku.
  4. Integrasi Antar Mata Pelajaran: Pembelajaran bahasa diintegrasikan dengan pembelajaran materi lainnya, yang memperkuat pemahaman kognitif dan linguistik secara bersamaan.


Jumlah jam yang diterapkan dapat berbeda antara negara satu dengan yang lainnya, namun secara umum, dapat diberikan gambaran sebagai berikut berdasarkan praktik umum di sekolah-sekolah yang menggunakan metode penggunaan bahasa:

  1. Jam Pembelajaran Sehari: Biasanya sesi pembelajaran di sekolah dasar yang menggunakan metode ini berkisar antara 5 hingga 6 jam per hari.
  2. Jam Pembelajaran Seminggu: Bergantung pada sistem sekolah, tetapi dapat mencapai sekitar 25 hingga 30 jam per minggu.
  3. Di beberapa sekolah, mata pelajaran utama (seperti matematika dan sains) diajarkan dalam bahasa sasaran selama 3-4 jam per hari, sementara sisa waktu digunakan untuk bahasa atau kegiatan lainnya.

Kualifikasi Tenaga Pengajar di Sekolah Imersi Bahasa
Standar kualifikasi guru di sekolah imersi bahasa asing umumnya meliputi beberapa aspek penting, antara lain:

1. Kemampuan Bahasa Asing: 

  • Guru harus memiliki kemampuan bahasa asing yang sangat baik, baik secara lisan maupun tulisan. Biasanya, guru di sekolah imersi bahasa asing diwajibkan memiliki sertifikasi bahasa asing yang diakui (misalnya TOEFL, IELTS untuk bahasa Inggris, atau DELF/DALF untuk bahasa Prancis).
  • Tingkat kemahiran bahasa asing yang dibutuhkan biasanya minimal pada level C1 atau C2 (untuk bahasa Eropa) menurut Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa (CEFR).

2. Latar Belakang Pendidikan:

  • Guru memiliki latar belakang pendidikan yang relevan, seperti Sarjana Pendidikan (S.Pd.) dengan spesialisasi dalam bahasa asing yang diajarkan atau bidang terkait, seperti Linguistik, Pendidikan Bahasa, atau Sastra.
  • Beberapa sekolah juga mengharuskan guru memiliki kualifikasi pendidikan lanjutan atau gelar Magister dalam bidang terkait.

3. Pengalaman Mengajar:

Pengalaman mengajar bahasa asing, khususnya dalam setting imersi atau pengajaran bahasa kedua, sangat dihargai. Guru yang memiliki pengalaman mengajar di sekolah internasional atau dalam program imersi sebelumnya akan lebih disukai.

4. Keterampilan Pengajaran:

  • Guru harus memiliki keterampilan pedagogis yang kuat untuk mengajarkan bahasa asing secara efektif, termasuk metode pengajaran yang relevan dengan imersi (seperti pendekatan komunikatif, task-based learning, atau metode lain yang sesuai untuk bahasa kedua).
  • Kemampuan dalam menciptakan lingkungan belajar yang memfasilitasi penggunaan bahasa asing secara aktif dalam berbagai konteks, baik lisan maupun tulisan, sangat penting.

5. Keterampilan Antarbudaya:

Guru harus memiliki pemahaman yang baik tentang budaya yang terkait dengan bahasa yang diajarkan. Kemampuan untuk mengintegrasikan elemen-elemen budaya dalam pengajaran akan meningkatkan pengalaman belajar siswa dalam program imersi.

6. Kemampuan Teknologi Pendidikan:

Kemampuan untuk menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan platform digital, aplikasi pembelajaran bahasa, dan alat bantu lainnya, semakin menjadi bagian penting dalam pengajaran di sekolah imersi.

7. Sertifikasi Pengajaran:

Di banyak negara, guru di sekolah imersi bahasa asing perlu memiliki sertifikat pengajaran yang sah. Sertifikasi ini bisa berupa sertifikasi pengajaran bahasa asing seperti CELTA (untuk bahasa Inggris) atau yang setara, atau sertifikasi pengajaran yang dikeluarkan oleh otoritas pendidikan setempat.

8. Kualifikasi Psikologis dan Kepribadian:

Guru di sekolah imersi harus memiliki kesabaran, keterbukaan, dan keterampilan dalam membangun hubungan yang baik dengan siswa dari berbagai latar belakang. Kreativitas dan adaptabilitas juga penting untuk menanggapi berbagai tantangan dalam pengajaran di lingkungan imersi.

Standar ini dapat bervariasi tergantung pada negara, jenis sekolah, dan bahasa yang diajarkan, tetapi umumnya mencakup elemen-elemen di atas.

Penutup
Inilah contoh dan model sekolah imersi bahasa di luar negeri dan di Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut dalam hal kualitas dan hasil belajar Outcome-Output bervariatif tergantung sejauh mana sekolah tersebut menjalankan imersi bahasanya dengan baik, semakin maksimal sekolah tersebut melaksanakannya, semakin bagus juga hasilnya terhadap peserta didik, dan indikasinya bisa dilihat dari kecakapan alumninya dalam berkomunikasi dengan bahasa asing yang ia pelajari, juga jumlah alumninya yang berhasil diterima dan lulus di universitas terkenal di luar dan di dalam negeri. ***